Amien Rais dan Laporan Malaikat

347

BERUNTUNGLAH orang yang telah menetapkan hati dan pikirannya siapakah yang bakal dipilihnya pada pilpres nanti. Beruntung karena siapa pun dia tidak lagi tergoda hoaks, tidak mempan dihasut kebohongan.

Punya pilihan siapa yang dipercaya untuk memimpin Indonesia kiranya sebuah keputusan yang diambil berdasarkan pengetahuan yang baik dan yang buruk. ‘Pengetahuan’ ialah konsep yang penting karena di situ terkandung makna pengertian tentang seseorang antara lain berbasiskan fakta yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan.

Berbekal pengetahuan yang baik dan yang buruk tentang pasangan capres-cawapres itu orang mantap menuju kotak suara. Inilah kemantapan pilihan yang tidak dapat diganggu gugat dan jangan diganggu gugat. Sepatutnya kita saling menghormati pilihan masing-masing sebagai anak bangsa yang berdaulat dan bermartabat.

Apakah pilihan yang mantap dalam hati dan pikiran itu dibawa ke dalam doa personal atau doa kolektif? Pemeluk yang teguh tentu membawanya dalam doa yang khusyuk agar Tuhan campur tangan dengan keputusan-Nya yang pasti terindah.

Keputusan yang terindah itu mewujud dalam perhitungan suara yang final, yang legal dan legitimate. Yang percaya berdoa agar pasangan capres-cawapres sehat walafiat, rakyat yang punya hak suara sehat walafiat, elite yang punya pengikut sehat walafiat, dan penyelenggara pemilu pun sehat walafiat. Semua kita sehat walafiat luar dan dalam untuk menghasilkan pemimpin bangsa dan negara yang terbaik.

Dalam hal doa itu izinkan saya untuk jujur. Sejujurnya saya tidak tahu bagaimana cara malaikat bekerja. Saya juga tidak tahu apakah malaikat setiap hari melapor kepada Tuhan.

Mohon maaf bila Tuhan Sang Maha Pencipta itu dibawa dalam Podium ini. Sekali lagi saya jujur bilang bahwa saya sungguh tidak paham bagaimana malaikat bekerja. Tentu saya membaca bahwa ada bermacam-macam malaikat dengan tugasnya masing-masing. Di antaranya ada yang tugasnya didefinisikan untuk mencatat amalan buruk manusia semasa di dunia.

‘Mencatat’ kiranya belum tentu ‘melaporkan’. Ini dua pengertian yang tentu sebagai reporter saya paham betul maknanya. Dalam pengertian itulah saya tergelitik oleh pernyataan Amien Rais dan sekaligus tergelitik rasa ingin tahu karena saya tidak paham tentang kerjaan malaikat, khususnya malaikat yang bertugas mencatat amalan buruk manusia semasa di dunia.

Kata Amien Rais, malaikat di Indonesia ini tiap pagi turun, tiap malam lapor kepada Allah, Indonesia ini negara yang potensinya bagus, tapi pemimpinnya ugal-ugalan. Tentu saja reporter yang sangat hebat sekalipun tidak mampu melakukan verifikasi fakta apakah betul malaikat di Indonesia ini tiap pagi turun, tiap malam lapor kepada Allah. Soal itu di luar ranah jurnalisme.

Yang bisa masuk ke ranah jurnalisme ialah perihal pemimpin yang ugal-ugalan. Siapakah saja mereka? Apa kriterianya? Amien Rais kiranya punya daftar yang panjang yang saya yakin dia tidak menggolongkan dirinya sendiri dalam kategori itu.

Ugal-ugalan artinya kurang senonoh (kasar) dalam bertingkah laku, kurang ajar, dan nakal. Kamus memberi contoh ‘banyak pengendara sepeda motor yang suka ugal-ugalan di jalan umum’. Amien Rais kiranya dapat menambah contoh, ‘banyak pemimpin yang ugal-ugalan di Indonesia’.

Menggolongkan seseorang sebagai pemimpin ugal-ugalan tentu saja bukan monopoli Amien Rais. Saya, misalnya, penasaran apakah Amien Rais juga menggolongkan Bupati Lampung Selatan nonaktif, Zainudin Hasan, yang ditangkap KPK dan didakwa telah menerima suap dan tindak pidana pencucian uang mencapai lebih dari Rp100 miliar termasuk pemimpin yang ugal-ugalan?

Bagaimana pula dengan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang menjadi tersangka KPK? Apakah juga termasuk pemimpin ugal-ugalan yang dilaporkan malaikat kepada Allah? Publik tahu Zainudin Hasan dan Taufik Kurniawan berasal dari PAN, partai yang didirikan dan disetir Amien Rais.

Amien Rais tentu berdoa agar dirinya sebagai capres pada 2004 dikabulkan Tuhan terpilih menjadi presiden. Apakah malaikat melaporkan amal baiknya? Siapa hamba ini mampu menjawabnya? Yang jelas setelah dirinya gagal Amien Rais terus penasaran menjadi king maker.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.