Daim Zainuddin

262

MALAYSIA mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Mereka memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal di bawah 5%.

Perlambatan ekonomi itu akibat kombinasi faktor eksternal dan internal. Faktor internal, sekalipun harga minyak mentah sedikit membaik, sektor konstruksi mengerem diri akibat perubahan pemerintahan. Tak hanya itu. Berkelanjutan memburuknya kinerja sektor properti kian mengakibatkan ekonomi dalam negeri Malaysia tidak bergerak secepat yang diharapkan.

Faktor kedua ialah faktor eksternal, yaitu perang dagang AS-Tiongkok, depresiasi yuan, serta melambannya perkonomian Tiongkok berdampak kepada ekonomi Malaysia. Rendahnya harga minyak kelapa sawit dalam tiga tahun terakhir ini berdampak kepada ekspor.

Apa yang dilakukan PM Mahathir? Sejak 17 Agustus lalu, selama lima hari dia berkunjung ke Tiongkok untuk melakukan perundingan mengenai investasi Tiongkok yang dinilainya terlalu mahal. Mahathir telah menunda tiga proyek bernilai 22 miliar dolar AS yang ditandatangani pemerintahan sebelumnya, di bawah kekuasaan PM Najib.

Yang menarik ialah untuk menghadapi krisis ekonomi, dia selalu mengangkat seorang tokoh kepercayaannya untuk membantunya di pemerintahan. Itu terjadi di masa pemerintahan Mahathir yang pertama dan itu pula yang akan dilakukannya di masa pemerintahannya yang kedua sebagai PM Malaysia.

Siapakah orang kepercayaan PM Mahathir itu? Namanya Daim Zainuddin. Tokoh senior ini lahir di Alor Setar, Kedah, 29 April 1938. Dalam usia 80 tahun ia masih energetik.

PM Mahathir sadar benar bahwa para menteri di dalam pemerintahannya yang sekarang kebanyakan tidak berpengalaman di pemerintahan. Karena itu, ia membentuk dewan penasihat negara, Council of Eminent Persons, yaitu terdiri atas lima orang terkemuka dan terhormat yang memberi masukan kepada pemerintah. Salah satunya ialah Daim Zainuddin, anggota sekaligus merangkap Ketua Dewan Penasihat Negara.

Dewan itu diberi mandat untuk memberi nasihat dalam 100 hari pemerintahan PM Mahathir jilid II. Dewan sedang menyiapkan laporan mereka. Akan tetapi, dalam kedudukannya selaku penasihat itu Daim Zainuddin telah lebih dulu berkunjung ke Tiongkok, membawa misi diplomatik dari PM Mahathir. Daim mendapat kritik karena sebagai penasihat pemerintah melaksanakan tugas pemerintah/eksekutif.

Tentu saja pemerintah membelanya. Kata Menlu Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah, tidak ada yang salah mengirim Tun Daim Zainuddin sebagai urusan khusus (special envoy).

Tun Daim ialah seorang pengusaha properti yang sukses besar setelah mengalami jatuh bangun. Ia menjabat menteri keuangan 1984-1991, kemudian digantikan Anwar Ibrahim.

Anwar tidak menyukai Daim, sebaliknya Mahathir sangat memercayainya. Anwar pernah menyampaikan pandangannya perihal Daim kepada Mahathir selaku PM. Hemat saya, perihal Daim Zainuddin itulah salah satu alasan kenapa dulu Mahathir berubah penilaian terhadap Anwar Ibrahim.

Setelah koalisi Mahathir-Anwar Ibrahim menang pemilu menumbangkan rezim Najib, Daim berinisiatif menemui Anwar Ibrahim dan bilang agar Mahathir yang menjadi PM. Katanya, sebagai oposisi Anwar Ibrahim berkali-kali ikut pemilu, tetapi gagal berkuasa. Hanya setelah koalisi oposisi dipimpin Mahathir, koalisi oposisi menang pemilu. Karena itu, katanya, Mahathir-lah yang pas menjadi PM Malaysia.

Daim Zainuddin telah menjadi pembicaraan publik bakal diangkat PM Mahathir duduk di pemerintahan. Entah sebagai apa. Yang jelas, telah muncul di ruang publik bahwa Daim mengganjal Anwar Ibrahim menjadi PM menggantikan Mahathir.

Mahathir pernah menyampaikan bahwa ia hanya setahun menjadi PM. Kemudian terdengar diulur menjadi dua tahun. Jika ia mencintai kekuasaan, dan mendengar saran Daim Zainuddin, bukan mustahil Mahathir bakal lupa berdiri karena betapa enak duduk di kursi kekuasaan.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.