Spesialis Suara Sumbang

296

AMIEN Rais menyebut pembagian sertifikat tanah gratis oleh Presiden Jokowi sebagai ngibulin.

Ngibulin bahasa gaul untuk membohongi.

Sertifikat tanah gratis itu untuk rakyat.

Tidak terhindarkan untuk menyimpulkan bahwa Amien Rais bermaksud menyatakan Presiden Jokowi membohongi rakyat.

Pernyataan Amien Rais itu mengundang tanggapan keras Luhut Pandjaitan.

Luhut menyebut Amien asal bunyi (asbun).

Perang pernyataan itu rupanya menarik perhatian SBY.

Katanya, kritik kepada pemerintah boleh saja, asal tidak fitnah.

Pemerintah juga jangan cepat marah kalau ada kritik dari rakyatnya.

Apakah pernyataan Amien Rais merupakan kritik?

Apakah asbun?

Apakah fitnah?

Hemat saya, yang meluncur dari mulut Amien Rais terhadap kekuasaan tidak penting benar untuk dibeda-bedakan, dikategorisasikan termasuk jenis yang mana.

Suara Amien Rais terhadap kekuasaan, khususnya saat ini terhadap Presiden Jokowi, hanya punya satu nada, yakni sumbang.

Tidak sedap didengar.

Pertanyaannya, apakah yang mesti dilakukan terhadap yang tidak sedap didengar?

Kekuasaan yang demokratis seyogianya terlatih mendengar yang tidak sedap didengar, khususnya bila yang tidak sedap itu berasal dari Amien Rais.

Amien memang spesialis bersuara sumbang terhadap kekuasaan.

Suara sumbang yang diekspresikan semata kualitatif, padahal mestinya kuantitatif, menyangkut data dan fakta seperti sertifikat tanah, kiranya cukup didengarkan saja.

Tidak perlu ada kekuasaan yang tersinggung terhadap omongan Amien Rais.

Akan tetapi, semakin dekat ke pilpres, suara sumbang itu tentu tidak boleh diperlakuan sebagai masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

Publik mengiranya benar.

Karena itu, Amien Rais perlu dilawan dengan narasi yang lebih kuat, yaitu berdasarkan data dan fakta.

Jokowi dipastikan dicalonkan kembali menjadi presiden.

Boleh ditengarai, selain pembangunan infrastruktur, pemberian sertifikat tanah gratis kepada jutaan rakyat merupakan dua contoh keberhasilan Presiden Jokowi.

Itulah sekarang yang disebut Amien Rais ngibulin.

Sesumbang-sumbang Amien Rais, dia tidak bisa bilang pembangunan infrastruktur yang dikerjakan Presiden Jokowi ngibulin sebab wujudnya nyata, dapat dilihat dan dinikmati rakyat.

Karena itu, masuk akal Amien Rais memilih pembagian sertifikat tanah sebagai sasaran suara sumbangnya.

Amien Rais tidak ingin Jokowi terpilih kembali menjadi presiden.

Itu perkara yang sangat jelas.

Karena itu, tidak mengherankan jika dia akan terus memproduksi suara-suara sumbang agar keinginannya tersebut tercapai.

Bagaimana cara menghadapi Amien Rais?

Ada hasrat Amien Rais yang tidak kesampaian, yakni menjadi presiden.

Pernah sekali ikut pilpres, Amien Rais bukan hanya kalah, bahkan lebih buruk; tidak lolos putaran kedua.

Karena itu, ada baiknya PAN berkoalisi mengusung Amien Rais sebagai capres berhadapan dengan Jokowi.

Saya yakin dia kembali gagal, dan kembali menjadi spesialis suara sumbang.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.