SBY-Jokowi

316

BANGSA ini memerlukan model hubungan presiden dan mantan presiden yang berbeda dengan yang terjadi selama ini. Hubungan terburuk dalam sejarah Republik dialami Bung Karno dan Pak Harto. Hingga akhir hayatnya, Bung Karno dijadikan tahanan politik oleh Pak Harto. Ia tidak pernah diadili, juga tak pernah dinyatakan bebas hingga dimakamkan di Blitar. Sebaliknya, Pak Harto sempat diadili, tapi karena alasan kesehatan, pengadilannya terhenti begitu saja. Dalam sisa hidupnya, ia mengalami empat presiden (BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY), tetapi hingga dimakamkan di Astana Giribangun status tersangkanya tak pernah dicabut.

Cukuplah dua presiden itu mengalami nasib tersandera dan hanya bebas karena campur tangan Tuhan menjemput mereka. Ditambah Gus Dur, cukuplah pula tiga presiden yang diturunkan di tengah jalan dari kursi kekuasaan. SBY sendiri mengakhiri kekuasaannya dengan cantik. Ia presiden terlama di zaman pemilihan langsung. Dalam konteks hubungan presiden dan mantan presiden, setidaknya ada tiga hal yang perlu dikedepankan. Pertama, ia berinisiatif menampilkan enam lukisan presiden mulai Bung Karno hingga SBY yang terpasang di ruang pertemuan utama Istana Bogor.

Mestinya sekarang telah pula terpasang lukisan presiden ke-7 Jokowi. SBY bahkan membangun Museum Kepresidenan Balai Kirti di Istana Bogor dan Istana Yogyakarta. “Generasi bangsa perlu mengetahui jejak perjalanan hidup dan perjuangan para presiden, sekaligus memahami semangat dan tantangan zaman yang dihadapi setiap presiden itu serta kontribusi mereka kepada bangsa dan negara,” katanya pada acara peresmian di Istana Bogor (18/10/2014). SBY berpandangan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, setiap presiden berupaya memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Kedua, SBY membuka komunikasi dengan presiden terpilih Jokowi. Hal serupa juga terjadi antara menteri dan Rumah Transisi. Hal itu berkaitan dengan APBN yang masih dalam kewenangan pemerintahan SBY. Ketiga, setelah Jokowi-JK resmi dilantik MPR, keduanya datang berkuda disambut SBY di Istana. Semua itu bentuk kesantunan SBY dan respek kepada lembaga kepresidenan. Sekarang, setelah enam bulan SBY menjadi mantan presiden, perlu dan penting ditambahkan fakta keempat. SBY tegas bersikap pemerintahan Jokowi wajib didukung agar bisa bertugas dengan baik. “Jangan diganggu. Kita berharap, selama lima tahun ini pemerintahan Presiden Jokowi bisa mencetak prestasi supaya rakyat senang,” ujarnya dalam Rapat Pimpinan Nasional ke-2 Insan Muda Demokrat Indonesia, Jumat (24/4).

Apa sikap yang mesti diambil Presiden Jokowi? Ia diharapkan tidak menyalahkan kebijakan presiden pendahulunya. “Termasuk pemerintahan yang saya pimpin,” ujar SBY. Habibie menyebut Pak Harto gurunya. Namun, hubungan keduanya berakhir buruk. Megawati dan SBY tak bertegur sapa. SBY-Jokowi kiranya bisa menjadi model tersendiri. Klise mengatakan tak ada presiden sempurna. Lagi pula menyalahkan merupakan pekerjaan paling gampang. Bukan kelasnya seorang pemimpin negara berkambing hitam. Bukankah memercik air di dulang tepercik muka sendiri?

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.