Tast Cuina Catalana
JUDUL itu nama restoran milik Pep Guardiola, manajer klub Manchester City. Terjemahan bebasnya, ‘Selera dari Dapur Catalan’. Dibuka Juni 2018, beralamat di King Street 20-22, Manchester. Apa pentingnya restoran itu?
Berinvestasi di Manchester pertanda bahwa Pep Guardiola bakal lama memimpin City. Sebagai gambaran, Pep hanya tiga tahun di Bayern Muenchen. Kontrak di Manchester City yang semula dari 2016 sampai 2019, kini diperpanjang hingga 2021. Gajinya naik dari 16 juta pound sterling menjadi 19,5 juta pound sterling setahun.
Yang menarik, investasi restoran itu bersama CEO Manchester City Ferran Soriano dan Direktur Sepak Bola Manchester City Txiki Begiristain, yang semuanya mantan pengurus klub Barcelona. Soriano mantan Wakil Presiden Barcelona, Begiristain mantan Direktur Sepak Bola Barcelona, dan Pep mantan pelatih.
Pep menyatakan bahagia tinggal di Manchester. Berbeda dengan kebanyakan pesepak bola yang membeli rumah di luar kota, Pep justru membeli apartemen di pusat kota, tidak jauh dari pusat Manchester City. Publik membacanya itu pertanda bahwa Pep bakal lama memimpin Manchester City, seperti Alex Ferguson memimpin Manchester United (27 tahun) atau Arsene Wenger memimpin Arsenal (hampir 21 tahun).
Sebagai perbandingan, sejak memimpin Manchester United (Juli 2016) hingga saat ini Jose Mourinho tetap tinggal di hotel mewah Lowry Hotel. Keluarganya tetap tinggal di London. Pertanda Mourinho bakal meneruskan kebiasaannya, setelah meraih trofi, ia hengkang ke klub lain.
Tahun pertama di Manchester City Pep tidak menghasilkan trofi. Padahal di Barcelona dan Bayern Muenchen dia sukses membawa klub juara di tahun pertama. Kegagalan itu membuat orang menganalisis filsafat dan gaya sepak bola Pep Guardiola tidak cocok untuk sepak bola Inggris.
Akan tetapi, manajemen Manchester City terus memercayainya. Terakhir, Januari 2018, City membeli bek tengah Aymeric Laporte, 23, dari Athletic Bilbao dengan harga 57,2 juta pound sterling, memecahkan rekor pembelian Kevin De Bruyne 55 juta pound sterling pada 2015.
Laporte pemain keenam yang dibeli Pep di Manchester City di musim ini. Laporte pemain belakang yang mampu maju ke depan, sesuai dengan gaya sepak bola Pep. Ia terikat kontrak hingga 2023.
Kini orang mulai bicara perihal dinasti Pep Guardiola di Manchester City, setelah Pep memberi trofi pertama Carabao Cup atau Piala Liga Inggris, mengalahkan Arsenal 3-0. Di Liga Primer, City berada di peringkat pertama dengan selisih 13 poin dari Manchester United di peringkat kedua. Selisih yang cukup jauh.
Karena itu, orang mulai membayangkan Pep memberi trofi kedua untuk City. Bahkan, ada yang memperhitungkan City menjadi juara Liga Champions.
Pep tidak saja berpendirian dalam sepak bola, tapi juga dalam politik. Ia terus memakai pita kuning di dada kirinya sebagai lambang protes atas dipenjarakannya pejuang Catalonia Merdeka. Dia menyatakan akan terus memakainya sampai tokoh kemerdekaan Catalonia dibebaskan dari penjara.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah menegurnya dan berkemungkinan menghukum keras Pep, tidak boleh melatih, karena berpolitik dalam sepak bola. Akan tetapi, dia tidak peduli.
Saya kira FA berhadapan dengan perkara sulit karena pita kuning itu lambang yang mengekspresikan hak politik pribadi. Pep Guardiola mempersilakan Liga Inggris, UEFA, bahkan FIFA untuk menghukumnya dengan melarangnya melatih. “Sebelum saya menjadi pelatih, saya manusia,” katanya.
Pep memang Catalan sejati yang tidak hanya membawa gaya sepak bolanya ke Inggris, tapi juga masakan tradisi Catalonia melalui restorannya, Tast Cuina Catalana, dan perjuangannya agar Catalonia merdeka.
Organisasi sepak bola di mana pun di dunia ini bertugas mengembangkan sepak bola, tetapi di Inggris terhadap Pep yang terjadi mungkin sebaliknya. FA bisa-bisa membunuh salah seorang pelatih yang paling berbakat dalam sejarah sepak bola.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.